PASAR TRADISIONAL
Saya
telah melakukan survey pasar tradisonal yang terletak disudut kota Surabaya ini
yaitu pasar Wonokromo. Saya telah mewawancarai 5 penjual dan 5 pembeli di dalam
pasar tersebut. Berikut data-data yang saya peroleh dari wawancara empat mata
bersama saya:
A.
PENJUAL
1.
Penjual yang pertama saya wawancari adalah
seorang ibu yang berjualan makanan ringan seperti kue-kue untuk sedikit
pengganjal perut. Saat saya wawancarai ibu itu sedang menggoreng martabak.
Menarik sih martabaknya tapi gak tau rasanya Hehehe. Khusni adalah nama seorang
ibu penjual martabak itu, beliau umur 50 th lulusan SMA. Beliau mematok harga
martabaknya sebesar Rp 4000,- per potongnya. Banyak juga variasi harga kue-kue
selain martabak misalnya saja kue Canada dengan harga Rp 2500,-, lemper Rp
1500,- , dll. Ibu Khusni memulai usahanya sejak tahun 2011 dengan modal awalnya
300rb. Selama Ibu khusnio menggeluti usahanya ini Alhamdulillah beliau merasa
tidak pernah mengalami hambatan apapun meskipun sepi pun beliau belum pernah
merasakannya. Hingga omset yang beliau dapatkan berkisaran sampai 1jt per hari.
Metode penjualannya pun sangat sederhana, hanya dari mulut ke mulut tanpa ada
brosur atau media lainnya. Harapan ibu untuk ke depannya untuk usaha beliau
adalah semoga lancar-lancar aja tanpa ada suatu hambatan apapun.
2.
Nah, penjual yang kedua ini sangat lucu. Namanya
ibu Ane(40th), perempuan yang sudah separuh baya ini memiliki usaha jualan
pakaian. Beliau ini asli Bandung, memulai usaha di Surabaya ini sejak 2007
dengan modal awal beliau sebesar 15jt. Ibu lulusan SMA ini mengawali usahanya
awalnya Cuma iseng. Hobi ibu ini kan memang suka belanja, nah beliau ini
belanja terlalu banyak kemudian beliau berfikir buat apa barang sebanyak itu,
lalu muncul lah di benaknya untuk dijual lagi. Lah selama beliau melakoni
usahanya ini hambatan yang dirasakan adalah tidak ada waktu untuk jalan-jalan
lagi selain itu, ibu ini sedikit malas. Omset yang dicapai untuk saat ini aja
masih 200rb per harinya. Harapan beliau yaahh, semoga saya bisa jadi ibu yang
rajin agar dapat lebih giat lagi unutuk bekerja.
3.
Kalau pengusaha yang ketiga ini adalah ibu Tri
yang berusia 60th. Beliau sedang berusaha di bisnis keluarganya sendiri yaitu
berjualan pakaian yang meliputi seperti pakaian muslim, kerudung, daster buat
ibu-ibu juga ada dan masih banyak lagi. Selama 10 tahun lebih ibu Tri melakoni
bisnis keluarga ini, modal awalnya beliau adalah 35jt. Namun omset yang dicapai
hingga 2jt per bulannya. Hambatan yang telah dialami adalah mungkin kurangnya pembeli
alias sepi. Harapannya beliau adalah semoga usahanya selama ini bisa tambah
maju dan mempebanyak buka cabang.
4.
Selanjutnya sasaran penjual kali ini adalah
ibu Siti yang menjual snack atau jajanan kiloan. Beliau berusia sekitar 60th
lah, orangnya baik. Pada saat saya
mewawancarai beliau aja disuruh mengicipi jualannya, lumayan dapat rejeki.
Sudah lama ibu berprofesi sebagai penjual jajan ini hampir 10 tahunan lah,
sejak pasar ini berdiri. Beliau mengawali usahanya dengan modal 5jt, namun
omset yang dicapai sekrang adalah 1jt per hari itu pun minimalnya. Cara beliau
berdagangpun mudah hanya dengan dari mulut ke mulut aja. Namun tidak segampang
itu beliau melakukan usahanya, ada juga hambatan yang dialami beliau yang makin
banyak pesaingnya. Harapannya adalah semoga usahanya lancar.
5.
Penjual yang terakhir adalah ibu Lilik(29th),
beliau lulusan SMA. Beliau meneruskan usaha orang tuanya yaitu menjual
peralatan dapur sejak 2004. Sehingga saya menanyakan modal awal untuk membuka
usaha ini pun beliau tidak tahu. Namun omset yang diperoleh saat ini 1,5jt per
hari. Hambatan yang dialaminya adalah pesaing yang ketat sehingga untuk menarik
pelanggan itu pun sulit. Sampai-sampai beliau tidak memilki harapan. Dijalani
apa yang ada saat ini aja dulu untuk ke depannya kan sudah ada yang mengaturnya
sendiri. Setelah saya mewawancarai beliau kemudian saya meminta foto bareng
tapi beliau tidak mau jadi yaa maaf tanpa foto.
B.
PEMBELI
1.
Pembeli yang pertama saya wawancarai adalah
seorang ibu rumahtangga bernama LINA, beliau berusia 28th lulusan SMA. Mbak
Lina ini ke pasar dengan tujuan jalan-jalan weekend yang termasuk agenda
rutinnya setiap bulan. Hampir setiap bulan beliau ke pasar meskipun 1bulan
sekali untuk reflesing sambil menyenangkan hati si buah hatinya. Awalnya sih
jalan-jalan lama kelamaan yaa belanja juga, maklumlah perempuan. Sekali belanja
beliau bisa menghabiskan uang sebesar 200rb untuk membeli pakaian. Namun beliau
merasa kurang nyaman belanja di pasar ini karena fasilitas seperti kamar mandi
itu susah dijangkau, selain itu keamanan di dalam pasar ini masih kurang, masih
banyak copet yang berkeliaran dimana-man. Harapannya ya, agar suasana pasar
lebih aman lagi mungkin untuk pihak keamanannya bisa diperbanyak lagi dan juga
diperbanyak kamar mandi.
2.
Pembeli yang kedua adalah seorang pria umur 24th
yang sedang berbelanja depan istri dan anaknya. Heru adalah nama pria tersebut,
pekerjaannya adalah pekerja proyekan. Beliau juga mengaku sering belanja di
pasar ini. Pada saat saya mewawancarainya pun tampak membawa barang belanjaan
yang cukup banyak. Hampir menghabiskan uang 500rb untuk membeli pakaian dan
keperluan rumahtangga lainnya. Sudah nyaman beliau belanja di pasar ini namun
beliau mengharapkan agar tingkat kebrsihan pasar ini tetap dijaga sehingga
tidak ada bau sampah di dalam pasar.
3.
Kalau pembeli satu ini sebaya dengan saya. Dia
juga seorang mahasiswa semester 2 di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Arin adalah
nama gadis itu, dia ke pasar dengan tujuan belanja sekalian jalan-jalan. Dia
juga sering belanja di pasar ini karena harga barangnya bisa ditawar dan lebih
mudah dijangkaunya. Pada saat saya menemuinya, dia telah membawa barang
belanjaanya yaitu jaket yang seharga 95rb. Kalau dia belanja biaya yang
dikeluarkannya sebesar 100rb paling minim. Namun arin merasa masih kurang
nyaman dengan fasilitas pasar yang ada, dia berharap agar pasar lebih banyak
dipasang blower agar di dalam pasar tidak panas.
4.
Ibu Tukah yang berusia 61th dengan lulusan SD
ini adalah target pembeli selanjutnya. Saya menemuinya pada saat beliau sedang
membeli sembako di salah toko di dalam pasar itu. Beliau sedang belanja
bahn-bahan beliau berjualan es dawet. Sekitar uang 100rb yang ibu Tukah
keluarkan untuk belanja bahan-bahan es tersebut. Toko tersebut juga adalah
salah satu toko langganan beliau. Jadi yang beliau sering berkunjung ke pasar
ini. Mungkin ibu Tukah sudah nyaman dengan suasana psar seperti itu jadi tidak
ada harapan dari beliau untuk ke depannya.
5.
Pembeli yang terakhir adalah ibu Ani yang sedang
berbelanja perlengkapan anaknya untuk ulang tahun. Wanita berusia 28th ini
telah menghabiskan uangnya untuk belanja sebesar 500rb.
PASAR MODERN
Setelah saya sudah selesai
wawancara di pasar Wonokromo, kemudian saya lanjutkan ke DTC untuk melalukan
wawancara lagi 5 penjual dan 5 pembeli di pasar modern. Berikut adalah hasil
wawancara yang bisa saya laporkan:
A.
PENJUAL
1.
Frida adalah salah satu karyawan di DTC. Wanita berusia
30th lulusan SMA ini masih 1 bulan bekerja di toko baju. Toko ini terkenal
laris dengan model baju yang bagus dan menarik. Apalagi kalau musim ibu hamil
pasti baju untuk ibu hamil di toko ini laku keras. Toko ini juga menyediakan
online melalui pin BB. Omset yang dicapai per harinya adalah 2jt. Namun kalau
stok barang telat itu jadi kendala bagi toko ini. Karena itu bisa membuat
kecewa pelanggan toko ini. Mungkin harapan dari mbak Frida ini adalah lebih
bisa mengkontrol stok persediaan barang yang harus dijual dan di pasarkan lagi.
2.
Ahmad Nusi adalah seorang pria berusia 24th yang
bekerja di toko buku dalam mall DTC itu. Dengan modal ijasah SMA pria ini bisa
menjadi karyawan toko tersebut selama 2 tahun ini. Yang paling diminati pembeli
saat ini adalah Novel dan buku panduan Ujian. Omset yang diperoleh mencapai
4jt. Metode penjualannya sih mudah, tanpa brosur maupun online. Toko buku ini
lumayan besar dan tempatnya sangat strategis bagi pembeli penggemar buku.
3.
Selanjutnya saya beralih ke toko baju. Di situ
saya menemui salah satu karyawan toko tersebut yang sudah bekerja selam 2
tahun. Evi adalah nama karyawan itu, beliau berusia 40 tahun dengan pendidikan
terakhirnya sampai SMA. Beliau merupakan pegawai kepercayaan pemilik toko itu.
Setiap harinya toko itu bisa menghasilan penghasilan kotornya sebesar 1,5jt.
4.
Yang keempat adalah seorang pria yang memiliki
usaha menjual bunga atau aksesoris rumah. Candra adalah nama bapak itu, beliau
berusia 75th. Beliau memulai usahanya sudah 5th dengan modal awalnya 200rb.
Produk andalannya adalah bunga hias. Omset per harinya sekarang mencapai 1 jt.
Namun untuk saat ini usaha beliau sepi karena minimnya minat pembeli untuk
membeli bunga hias di tempatnya. Ini mungkin faktor pemasarannya yang kurang
menarik sehingga pembeli tidak begitu tertarik dengan produk yang beliau jual.
Rencana beliau ke depan untuk usahanya adalah menggunakan metode pemasaran
secara online melalui BBM.
5.
Dan yang terakhir adalah Yoga, dia adalah
karyawan salah satu distro. Pria berumur 19th ini telah bekerja di distro
selama 10 bulan. Kebanyakan yang terjual itu adalah produk kemeja dan produk
yang jarang diminati pembeli adalah topi. Omset yang dihasilkan per hari adalah
1 jt.
B.
PEMBELI
1.
Retno adalah pengunjung DTC mall. Perempuan yang
berusia 29th ini sering berkunjung ke mall ini. Meskipun tujuannya hanya
jalan-jalan lama-lama ya belanja. Kalau belanja yaa bisa menguras isi dompet
bahkan isi atm. Sekali belanja biasanya mbak retno menghabiskan uang 200rb
bahkan lebih. Entah itu beli kosmetik maupun pakaian. Di dalam mall, mbak retno
masih kurang nyaman karena dia merasa masih pengap(kurang udara maksudnya).
Sehingga mbak retno berharap dipasang AC yang banyak.
2.
Nia adalah pengunjung DTC mall. Perempuan yang
berusia 20th ini sering berkunjung ke mall ini. Tujuan Nia ke Mall adalah
jalan-jalan sambil belanja. Biasanya wanita lulusan SMA ini kalau belanja gak
tanggung-tanggung. Sekali belanja biasanya mbak Nia menghabiskan uang 200rb
bahkan lebih. Entah itu beli beberapa potong baju atau barang lainnya. Di dalam
mall, mbak Nia merasa masih kurang nyaman karena kurangnya beberapa fasilitas
misalnya terbatasnya jumlah toilet umum, keberadaan AC kurang berfungsi secara
maksimal. Untuk kedepannya, mbak Nia berharap agar fasilitas fasilitas yang
kurang tersebut segera dilengkapi dan juga maksimalkan fungsi dari AC yang ada.
3.
Dwi adalah pengunjung DTC mall. Perempuan yang
berusia 36th ini sering berkunjung ke mall ini. Tujuan ke Mall adalah jalan-jalan sambil belanja.
Biasanya wanita berprofesi guru ini kalau belanja gak tanggung-tanggung. Sekali
belanja biasanya bu Dwi menghabiskan uang 200rb bahkan lebih. Entah itu beli
beberapa potong baju atau barang lainnya. Di dalam mall, bu Dwi merasa masih
kurang nyaman karena kurangnya beberapa fasilitas misalnya terbatasnya jumlah
toilet umum, keberadaan AC kurang berfungsi secara maksimal. Untuk kedepannya, bu
Dwi berharap agar fasilitas fasilitas yang kurang tersebut segera dilengkapi
dan juga maksimalkan fungsi dari AC yang ada.
4.
Satu lagi
temen dari bu Dwi yaitu bu Wiwik. Bu Wiwik juga seorang guru yang sedang
jalan-jalan sambil belanja juga sih. Bu wiwik kalau belanja memakan waktu yang
lama karena banyak pilihannya. Bu Wiwik lebih memilih belanja dengan temannya
daripada dengan suaminya. Maklum kalau sama temen kan bisa leluasa untuk
memilih belanja. Anggaran belanja bu Wiwik sebesar 200rb bahkan bisa lebih jika
dibuat belanja kebutuhan rumahtangga. Di dalam mall, bu Wiwik merasa masih
kurang nyaman karena kurangnya beberapa fasilitas misalnya terbatasnya jumlah
toilet umum, keberadaan AC kurang berfungsi secara maksimal. Untuk kedepannya,
bu Wiwik berharap agar fasilitas fasilitas yang kurang tersebut segera
dilengkapi dan juga maksimalkan fungsi dari AC yang ada.
5.
Dan sebelum saya pulang, saya ketemu pengunjung
mall yang lagi sendirian. Resti biasa dia dipanggil. Wanita berusia 23th ini
ternyata sedang menunggu saudaranya yang sedang membeli kacamata. Langsung saja
saya wawancarai. Tujuan dia ke mall adalah untuk belanja keperluan tasyakuran
dan menghabiskan biaya 300rb. Namun mbak resti sedikit kecewa karena salah satu
bahan yang diperlukan mbak Resti ternyata tidak ada di Dtc mall ini. Mbak Resti
berharap agar lebih diperlengkap lagi stok-stok barang yang mungkin sering
dibutuhkan orang banyak.